Saturday, January 13, 2018

Flashback (Part 2)

0

Untuk part 1 bisa dibaca di sini.

Setelah SMA, kuliah menanti. Saya kira dunia kuliah itu kayak di FTV: pake baju bebas terus bisa jalan jalan di kampus menikmati udara segar sama temen-temen. Gitu terus sampai lulus. Eh nggak sesimple itu ternyata.

Di sini, saya menemukan tempat saya berpaling. Tempat untuk berbagi. Tempat untuk berjuang bersama selama kuliah. Di sini juga saya belajar mendewasakan diri melalui serangkaian proses yang disusun untuk kami. Kuliah untuk diri sendiri itu gampang: masuk kelas, absen, dengerin dosen, pulang, rapat panitia yang sebenernya cuma ikutan buat menuhin syarat lulus. Tapi, yang harus kami capai lebih dari itu. Hiduplah untuk orang lain: angkatan, jurusan, kampus, hingga negara. Kalau perlu malah lebih bagus untuk dunia. 
(saat kuliah lapangan. Halo TG05.)

(saat orientasi awal. Masih botak)

Setelah itu, perjalanan belum berakhir. Setelah mengamati fenomena "pendidikan" oleh himpunan jurusan masing-masing, saya sadar kalau gelar "maba itu bodoh" yang disematkan ternyata hanyalah tradisi. Mahasiswa baru belum tentu bodoh, dan mahasiswa lama belum tentu pintar. Ketika sudah "selesai" menjalani proses, maba seakan mendadak terlihat pintar. Tetapi, ketika sudah mengemban tanggung jawab masing-masing, apa yang terjadi? Ternyata sama saja.

Ketika kita sudah menjalankan kewajiban, jangan cepat puas. Bisa jadi, kita cuma "kebetulan bisa" menyelesaikan kewajiban tersebut. Buatlah "kebetulan bisa" itu jadi "memang bisa".


0 komentar:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com