Saturday, February 28, 2015

Memancing Ide

3

Halo! Waktunya lanjut curhat. Setelah kita bahas tentang semangat buat nulis, mending kita bahas yang lebih mendetail.

Kalau sudah ada niatan buat nulis, apa yang kita perlukan? Laptop atau komputer? Memang, tapi kita butuh ide lebih dulu. Tahu kan rasanya duduk di depan laptop atau komputer sampai berjam-jam tapi nggak tahu mau nulis apa? Jadi, biar kita nggak mati gaya waktu ngetik, ada baiknya kita memancing ide tulisan yang bakal kita tulis. Memancing ide. Iya, itu.


Memancing ide itu perlu. Pelajari cara mencari ide yang cepat, dan kalian nggak mungkin bikin alasan lagi seperti, "Malas nulis, ah. Nggak ada ide," atau "Penginnya nulis, sih. Masalahnya, aku lagi buntu. Nggak nulis, deh." Percayalah, penulis harus pinter buat cari ide. Ibarat ide itu bensin bagi penulis yang merupakan mesinnya. Paham, kan? Selain itu, dengan memancing ide, otak kita terlatih buat mengembangkan ide demi ide. Alhasil, kita bisa lebih kreatif dari sebelumnya. Kreativitas sangatlah penting, percayalah.

Nah, kalian yang nulis blog ataupun fiksi sebaiknya pikirkan baik-baik apa yang pengin kalian tulis. Pekalah sama situasi di sekeliling. Amati pemandangan indah yang kalian lihat. Mungkin kalian bisa menelurkan artikel tentang bunga. Begitu juga kalau kalian ke pantai, kalian mampu menulis tentang pengalaman di pantai, dengan catatan kalian peka sama situasi pantai.

Bisa juga perhatiin orang-orang di sekitar, mulai dari kelakuannya, topik pembicaraannya, dan lain sebagainya. Nggak ada penulis yang cuek. Haram hukumnya kalau penulis nggak pedulian. Percayalah, peka nggak cuma buat kode dari gebetan.

Yang kedua, kurangin nonton TV dan banyaklah membaca. Memang, sih, acara TV seru banget, dengan pangeran yang naik elang melawan naga. Tapi, tahu nggak sih, kalau selama kita nonton TV, otak kita jadi relaks banget. Kalau sudah gini, kalian susah untuk dengerin ide-ide segar dari pikiran kalian. Baca buku bisa merangsang pikiran supaya lebih lancar. Kalian ngerasa, nggak, kalau tiap kalian baca novel selalu aja pikiran kalian bayangin tentang kejadian di novel itu? Itu yang aku maksud. Selain itu, bacaan yang fresh mungkin bisa jadi inspirasi. Percayalah.

Yang terakhir, jangan pernah takut salah. Mungkin ada banyak ide yang berseliweran di otak kalian, tapi kalian ragu dengan idenya dan beralibi seperti ini:
"Nggak masuk akal!"
"Terlalu banyak kontroversi di ide ini!"
"Aneh banget idenya, nggak umum."
Jangan takut. Kalau nggak masuk akal, kembangkan supaya ada alasan yang bikin hal tersebut jadi masuk akal. Kalau banyak kontroversi, perhatiin cara penyampaian supaya nggak menyinggung orang. Kalau aneh, nggak apa-apa, tulis aja. Sesuatu yang aneh itu keren, bukankah gitu? Ide bola lampu pun awalnya dianggap aneh, lho. Ide pesawat juga dianggap gila, lho.

Jadi, menulis itu ibarat menaiki anak tangga yang banyak. Langkah awalnya ya itu, mencari ide. Berani buat memulai, pasti bakal lancar di langkah selanjutnya. Memulainya juga harus bener. Itu kayak kamu mau naik tangga, tapi pake cara sikap lilin. Pasti nggak akan bisa, atau kalau mungkin bisa, pasti susah. Percayalah.

"Ideas are one thing and what happens is another." - John Cage.

3 comments:

  1. Aku suka banget bagian, "Ide bola lampu pun awalnya dianggap aneh, lho. Ide pesawat juga dianggap gila, lho." Jadi inget Edison yang terus nyoba nemuin lampu sampe akhirnya berhasil. :'D

    Oh ya, aku baca di entrimu tentang #KampusFiksi12, ada tips untuk memikirkan yang nggak dipikirkan orang lain, plus bikin karakter unik dan ngembangin alur dari karakter unik ini. Kira-kira, kamu mau nggak, share apa aja pendapatmu supaya bisa nulis karakter unik ini? Soalnya, buat aku, kalo terlalu lama mikir karakter unik itu gimana, jadinya malah nggak nulis-nulis. Wkwkwk. :3

    Makasih, ya! ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai! Makasih udah mampir di blogku, ya.
      Emm, menjawab pertanyaan aja ya. Menurut Pak Agus Noor, tulis dulu sebanyak-banyaknya watak yang ada di pikiran. Jangan disortir. Ciri-ciri fisik sama gender sama umur juga boleh. Kalau sudah, pilih-pilih lagi dari watak itu, mana yang mau dipake. Ambil watak yang sesuai. Misal, jangan sampe sudah nulisin watak "mata duitan" dan "dermawan", terus nanti dipake dua-duanya. Jangan. Kalau satu tokoh jadi, bisa bikin tokoh yang lain. Tokoh jadi semua, terus bisa bikin alur yang menyesuaikan tokoh itu gimana. Gitu sih kalo cerita berbasis tokoh. Menurutku cara ini bagus, soalnya penokohan jadi kuat. Kalau penokohan kuat, pasti alurnya juga kuat dong.
      Ada cara lain kalau mau nulis cepat. Pilih satu kata atau kalimat pemancing. Misalkan kata "kakus", itu bisa dikembangin jadi sebuah cerita, kan? Selamat menulis yak :D

      Delete
  2. Makasih, ya! Pendapatmu membantu bangeeet.... >w<

    ReplyDelete

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com