Saturday, March 14, 2015

Bicarain "Followers" dan Terkenal

0

Maaf, Rabu lalu nggak bisa posting. Maklum, lagi agak sakit. Well, untungnya kemarin udah sembuh, jadi bisa posting seperti biasa lagi. Yey.


Kalian pasti pernah lihat fenomena seperti ini: lagi stalking timeline Instagram, mendadak kita lihat cewek nge-post fotonya lagi manyun di sebuah kafe yang berkelas. Di bawahnya, ada caption yang bijak-bijak. Pokoknya kata-kata mutiara dimasukin aja meski isi quote-nya nggak nyambung sama fotonya. Terus, yang like fotonya ada puluhan—bahkan ratusan, padahal baru diupload beberapa menit yang lalu. Kamu pun buka profilnya. Ada tulisan kalau pengikutnya ribuan. Pantas aja, lah wong dia terkenal. Dasar kupu-kupu sosial. Tenang, kalian nggak sendiri kok. Aku juga sering mendapati kayak gitu.

Kebanyakan orang pun langsung menilai orang itu, “Wah, dia femes, ya!”, “Kenalannya banyak banget.”, dan lain-lain. Sebenernya komentar itu nggak salah, kok. Yang salah itu kalau kalian nggak cari tahu dulu kenapa followers-nya bisa banyak seperti itu. Ya, penyebab terkenal itu ada banyak, mulai dari yang positif sampai yang negatif. Mulai dari yang masuk akal sampai yang aneh-aneh. Mulai dari sesuatu yang gratisan sampai yang bayar. Pokoknya gitu.

Bicarain positif sama negatif, itu memang bisa jadi faktor penyebab juga, sih, kenapa seseorang bisa punya followers yang bejibun. Kalau kita berkarya menghasilkan sesuatu yang keren di mata banyak orang, terus punya banyak followers, itu baru yang namanya positif. Tapi, kalau yang negatif justru lebih gampang. Ngerampok ba`nk deh contohnya. Akun media sosial kalian pasti akan sering dilacak, dan pastinya bakal nambah followers juga, dong. Itu barusan yang negatif.

Terus, ada juga orang-orang yang awalnya nggak beken, tapi mendadak terkenal gara-gara sesuatu yang aneh-aneh. Aneh-aneh di sini maksudnya nyeleneh, nggak selalu tindakan kriminal. Di Youtube kan ada banyak yang seperti itu. Awalnya nyanyi nggak jelas, tapi nggak sengaja terkenal. Gitu.

Bicarain terkenal lagi, zaman sekarang, jadi terkenal itu gampang. Salah satu cara yang lain, kalian tinggal foto selfie. Habis itu, edit fotonya di aplikasi pengedit foto. Selesai, kalian kelihatan cantik seperti Cinderella meski sebenarnya mirip karpet yang habis diinjak-injak. Dan yang miris, orang sering nge-judge seseorang lewat cantik enggaknya dia. Kalau cantik, pasti sering-sering dipuji lewat komen. Pengikutnya pun nambah deh. Kalau yang jelek? Biasanya followers-nya nggak sebanyak yang tipe pertama tadi.

Masalahnya, terkenal nggak selalu gara-gara itu. Kalau kalian nggak punya kecantikan atau ketampanan kayak yang tadi aku sebutin, kalian bisa membuat diri kalian dikenal lewat prestasi. Dikenal dan terkenal itu beda, lho. Kalau terkenal, bisa saja itu nggak sengaja. Contohnya tertembak, terjatuh, dan lain-lain. Kalau dikenal, orang-orang tahu kalian karena kalian punya sesuatu yang cukup bagus untuk bikin kalian terkenal. Misalnya, berkarya bagi orang-orang.

Nah, kalian termasuk yang mana? Punya followers karena dikenal atau karena terkenal? Orang-orang tahu kalian karena hal-hal nyeleneh dan editan foto atau karena prestasi? Terserah kalian.

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com