Wednesday, July 22, 2015

Anak Rumahan

0

Site di kilang minyak ini sudah kutempati selama setahun terakhir. Namun, akhirnya aku bisa libur beberapa minggu. Kabur dari rutinitas. Kupandangi cerobong-cerobong yang mirip rokok raksasa itu dari jarak yang agak jauh, dengan sedikit asap kelabu yang menggelitiki bagian dalam hidungku. Pekerjaan ini juga merupakan rumahku. Sejak awal masuk kerja. Sayangnya, baru kusadari kalau ini rumah kedua, bukan rumah pertama.
            Sekarang saatnya pulang. Pacarku pasti rindu. Rasanya sedih sudah meninggalkannya.
**

Thursday, July 16, 2015

Diserang sama Anon

0

Belakangan ini, saya suka main media sosial, termasuk ask.fm. Cara pakainya mudah saja, tinggal cari teman di sana, lalu tanyakan apa pun. Orang juga tentunya bisa tanya sama kita. Simpel, kan? Oh, ya, kita bisa pakai fitur “ask anonymously” alias nanya sebagai anon. Anon ini kependekan dari anonim. Jadi, nanti yang ditanya nggak akan tahu siapa yang tanya ke dia. Cocok buat tanya-tanya pacar baru mantan. *maaf jangan galau*

Tuesday, July 7, 2015

Wednesday, April 1, 2015

#KampusFiksi12 - Pengalaman Keren!

0

Waktunya curhat.

Jadi, #KampusFiksi adalah suatu event pelatihan menulis yang diadain oleh Penerbit Diva Press. Asalkan lolos seleksi, kalian bisa ikut. Biayanya? Gratis! Cukup bayar tiket perjalanan aja, sih. Sisanya dibayarin, termasuk tempat tinggal di asrama #KampusFiksi, makan, sampai puluhan buku.

Jujur, awalnya aku nggak nyangka bisa lolos seleksi #KampusFiksi. Aku yang masih SMA harus bersaing dengan hampir 900 cerpen lainnya, dengan judul yang keren-keren dan teknik yang juga pasti lebih kece. Yang ironis, temanku yang ngasih tahu tentang acara ini justru nggak lolos. Aku jadi ngerasa nggak enak gitu. Awalnya, giliranku di #KampusFiksi angkatan 20. Tapi, karena kebelet pengin ikut dan kebetulan ada kursi kosong, aku pun minta pindah ke angkatan 12. Setelah nyelesaikan prosedur, jadilah aku peserta #KampusFiksi12 tanggal 28-29 Maret 2015!

Pada suatu hari Aku mulai berangkat dari Stasiun Gubeng Surabaya di hari Jumat, 27 Maret 2015. Bela-belain buat bolos sekolah dua hari demi ikutan acara ini. Selama di kereta, aku terus bayangin bakal gimana serunya #KampusFiksi12. Gara-gara itu juga, aku nggak bisa tidur sama sekali.

Sekitar jam dua belas, kereta merayap dengan mulus, lalu berhenti. Ternyata udah di Stasiun Tugu Yogyakarta.
Menapak Yogyakarta~
Oke, kita lanjut. Selama setengah jam, aku nungguin di stasiun. Duduk-duduk di kursi kayak bocah hilang. Asli nggak bohong. Jam satu siang, sopirnya Kampus Fiksi nelpon aku buat nyuruh ke luar stasiun. Di luar, aku muter-muter nggak jelas nyariin orangnya. Tambah kayak bocah hilang, nih.

Mendadak, ada mas-mas yang nyamperin dan langsung nyeletuk, "Peserta Kampus Fiksi, bukan?"
Aku pun bilang iya, dan langsung masuk ke mobil. Di dalem mobil ada tiga orang: aku, sopir yang ternyata namanya Mas Kiki, dan Mbak Inraini.

Sampai di sana, udah ada beberapa orang, termasuk para editor. Aku langsung kenalan sama semuanya. Salah satu kalimat yang paling aku ingat waktu itu seperti ini, dari Mbak Ve: "Kelahiran 1998? Wah, itu kan waktu Perancis menang Piala Dunia!" Iya deh iya.... Sejak itu, banyak juga yang bilang aku unyu-unyu. Idih! Unyu dari mana, sih? Secara di sekolah aku belum pernah dibilang unyu-unyu.

Hari itu, peserta #KampusFiksi12 mulai datang satu per satu. Yang aku kenal sejak sebelum #KampusFiksi12 itu cuma Mbak Alfy, kenalnya dari lomba menulis akhir tahun lalu. Sisanya? Belum kenal.
Nama
Kota Asal
Alfy Maghfira
Tasikmalaya
Atika
Yogyakarta
Ayu Pinaringan Wilujeng
Lamongan
Ayuningtyas Kurniawati
Tulungagung
Christopher Salim
Surabaya
Dhinar Dewi Istini
Sukoharjo
Eka Annisa
Jakarta Selatan
Fajriatun Nur Hidayati
Banjarnegara
Frida Kurniawati
Yogyakarta
Hanif Irhamna Kuswiningtyas
Bandung
Indiana Malia
Yogyakarta
Inraini Fitria Syah
Manado
Ismi Aliyah
Bandung
Mega Kahdina
Surabaya
Putri Lestari
Kudus
Rahmat Fadhilah
Padang
Rissa Pradeski
Sleman
Rizki Maretia Novi Barus
Yogyakarta
Serli Evidiasari
Malang
Tika Kurniawati
Sleman
Tri Cahyono Fakhri
Kudus
Ummu Rahayu
Sampit
Wawan Sidik Supranowo
Kebumen
Peserta #KampusFiksi12 kemarin. Totalnya ada 23. Rahmat Fadhilah ini bisa dibilang peserta termuda. Dia masih kelas 1 SMA. Aku sendiri peserta termuda kedua, masih kelas 2 SMA. Peserta yang lain masih kuliah, meski ada juga beberapa yang udah lulus. Pokoknya, background kami berbeda-beda.

Satu hal yang bikin plot twist di hari kedatangan, aku akhirnya ketemu admin Twitter Kampus Fiksi. Ceritanya, iseng-iseng tanya ke salah satu orang, "Udah pernah ikutan tantangan nulis di Twitter?" Ia garuk-garuk kepala, bingung mau jawab apa. Ketahuan, deh! Astaga, nggak nyangka kalau itu orangnya. Secara beda banget kalau di Twitter sama di aslinya. Kalau di Twitter galak banget, padahal aslinya ada sisi ramah.  

Lanjut ke hari pertama #KampusFiksii12, tanggal 28 Maret. Tiap peserta kudu ngenalin diri masing-masing. Entah kena apes apa, aku disuruh ngomong pertama. Duh, gugup. Belum siap. 

Setelah kelar, #KampusFiksi12 resmi dibuka sama Mbak Rina, dengan penyerahan kartu member secara simbolik. Sekitar jam 8.30, kami disuruh untuk brainstorming. Iya, nyari ide untuk outline cerpen dengan tema yang udah ditentuin. Tema kali ini tentang karma. Dalam hati, aku udah mau nyanyi "Pusing Pala Barbie" pelan-pelan. Tapi mengingat waktunya nggak banyak, mending langsung nyari ide cepet-cepet, deh. Akhirnya ide pun jadi, dengan mengambil dua sudut pandang dan tentang air. Cerpennya bakal nyusul dipajang di blog, ya.

Brainstorming kelar, masih ada penjelasan tentang teknik kepenulisan. Pak Edi yang merupakan CEO Diva Press bagiin teknik-teknik tentang kepenulisan secara lengkap, mulai dari alur, penokohan, konflik, ending, dan lain-lain. Banyak banget! Beberapa penjelasan membekas banget di pikiranku, di antaranya: 

"Bebaskan kata dari makna."

"Buatlah outline sebelum menulis."

Masih ada banyak lagi. Pokoknya, acara itu diteruskan dengan sesi ishoma. Jam 13.00, acara dilanjutkan dengan sesi praktik menulis cerpen bersama mentor. Ini yang aku tunggu-tunggu! Kapan lagi bisa diskusi sama para editor Diva Press? Kelompokku dimentorin sama Mbak Ayun, editor yang udah pernah nerbitin novel yang berjudul “Hamdim Pistim Yandim”. Intinya, outline cerpen yang sudah kami buat harus dibuat dalam bentuk cerpen utuh dengan durasi 3 jam.

Jam 16.00, tulisan sudah jadi semua. Kelihatan jelas kalau wajah para peserta lega banget, habis nyelesaiin cerpen dalam sekali duduk. Aku juga lega, soalnya nggak pernah nyelesaiin cerpen dalam sekali duduk. Lalu, ishoma lagi~

Waktu istirahat, mendadak ada yang ngajakin aku foto bareng. Aku membatin, "Siapa sih orang ini? Kok rasanya bukan peserta #KampusFiksi12, ya?" Nah, sejak itu aku sering dijodoh-jodohin sama orang itu. Astaga.

Benar aja, memang bukan. Namanya Mbak Mini GK, yang merupakan alumni #KampusFiksi. Tugas Mbak Mini apa? Promosi buku-bukunya Ngajak kami semua diskusi tentang kepenulisan. Yang aku inget dari kata-katanya, "Buatlah kalimat seksi." Apaan coba?! Lol. Tapi keren banget kok kalimat seksi itu, bisa memukau pembaca. Selebihnya, beliau nyetel film pendek yang isinya quotes-quotes dari novel terbarunya: "Pameran Patah Hati". Tuh kan, promosi juga akhirnya.

Setelah itu, evaluasi cerpen satu per satu. Cerpen kami yang masih bolong-bolong dibedah secara lengkap. Untuk cerpenku, masih ada kesalahan pembagian letak konflik, logika setting, dan judul. Mukaku rasanya panas waktu denger apa aja yang kurang, saking malunya. Tapi nggak masalah, aku suka kalau belajar dari kekurangan.

Hari kedua, para peserta udah mulai nggak jaim. Buktinya, suasana acara jauh lebih cair. Mulai dari materi keredaksian, pasar buku di Indonesia, self-editing, evaluasi cerpen, sharing tips menulis, sampai bimbingan online. 

Pembicara buat materi keredaksian ini namanya Mbak Munnal. Pokoknya, di sini dibahas tentang gimana sih kriteria naskah yang layak dikirim ke Diva Press. Baru aja ngajuin satu pertanyaan, seruangan langsung kayak guntur. Duh, apa salah gue? Lol.

Untuk sesi pasar buku, Mas Aconk pembicaranya. Ini sampai membuat kami sadar kalau idealisme nggak bisa selalu menang. Harus perhatiin pasar juga. Selain itu, dijelaskan juga kalau tiap buku punya target jumlah jual masing-masing. Kalau nggak memenuhin, ya best-seller. Best-seller di gudang maksudnya.

Masih ada sesi “pura-pura jadi editor”. Mbak Ajjah ngajarin kami untuk melihat keutuhan cerita waktu ngedit, nggak cuma terlalu fokus di tanda baca dan diksi. Baru tahu.

Setelah itu, ada sesi evaluasi cerpen oleh Pak Edi sendiri. Cerpen terbagus dari semua peserta #KampusFiksi12 saat nulis 3 jam kemarin jatuh pada “Kecoak Tak Berguna?” yang ditulis oleh Mbak Frida. Waktu baca cerpen itu di layar, aku nggak kaget kalau itu kepilih. Diksinya keren! Twist-nya juga ada. Temanya juga unik.

Hari ini, mungkin kami termasuk orang yang beruntung. Iya, siang itu #KampusFiksi12 kedatangan tamu spesial. Namanya Agus Noor. Beliau itu cerpenis yang udah kondang, walaupun aku baru aja denger. Di sini, tips-tips yang unik dibagikan, misalnya:

“Pikirkan apa yang orang lain tidak pikirkan.”

“Buatlah karakter yang unik dulu. Setelah itu, ciptakan alur berdasarkan karakter tadi.”

Pokoknya, setelah itu kami foto bareng Pak Edi dan Pak Agus Noor. Kesempatan langka banget.

Yak, lanjut ke materi terakhir! Bimbingan online ini disampaikan oleh Mbak Rina. Judulnya udah jelas. Peserta yang memang minat ikut bimbingan via surel harus mengirimkan tema, outline, sinopsis, dan bab 1. Kalau di-acc, silakan menulis sampai tuntas dengan bantuan Mbak Rina. Deadline bimbingannya 4 bulan. Nggak ada batasan waktu kapan mau mengirim. Asalkan alumni #KampusFiksi, sah-sah aja buat ikut.

Oke, materi selesai. Waktu istirahat ini, rasanya kegilaan peserta #KampusFiksi12 mulai klimaks. Mulai berani selfie sebanyak-banyaknya sampai beberapa lupa mandi! Lol. 



Selain itu, aku juga masih inget kata-kata Mas Trice dan Mbak Rizma, kurang lebih kayak gini:

“Mumpung masih SMA, nakal aja ndak papa. Soalnya masa SMA itu nggak bakal terulang lagi.”

Yah, ada benernya juga.

Pokoknya, kami ngobrol dengan topik random gitu. Suasana udah cair banget. Rasanya kayak udah lama kenal.

Ada satu lagi. Setelah foto-foto, aku ketemu dengan alumni Kampus Fiksi angkatan pertama yang namanya Dimas Joko. Pria asal Jogja ini udah berpengalaman banget menulis, termasuk masuk 10 besar GWP Batch 2 di awal tahun 2015. Aku akuin, gaya nulisnya yang nyastra emang kece. Kami ngobrol tentang banyak hal. Banyak juga yang bisa kupelajari dari beliau.

Tinggal penutupan aja. Pak Edi bicara panjang lebar. Makna kalimat-kalimatnya dalem banget, sampai rasanya kata-kata itu udah dipaku di otakku. Salah satunya:

“Sering-sering berbagi agar terhindar dari kesombongan.”

Iya, Pak. Iya….

Beberapa peserta #KampusFiksi12, termasuk aku, juga ngomongin kesan dan pesan selama ada di acara itu. Meski rada absurd, tapi keren kok kesannya. Kalau menurutku, kami sudah kenal selama dua hari. Tapi rasanya dua hari kayak dua menit, karena cepet banget udah mau pisah *di situ saya merasa sedih*. Namun, kesannya itu loh yang serasa udah kumpul dua tahun. Ngerti maksudku, kan?

Penutupan diisi dengan pembagian sertifikat, kartu peserta, dan satu kardus buku. 

Setelah itu, berfoto ria! Ini salah satu momen yang paling seru, berfoto dengan teman-teman untuk mengabadikan kenangan.

Sejak pulang, kami sering ngobrol via WhatsApp. Topiknya random banget, dan yang pasti absurd!

Buat panitia dan teman-teman, aku minta maaf kalau selama acara ada kesalahan. Yang pasti, kalian keren! Semoga makin keren, deh. Aku nggak sabar buat ketemu kalian lagi dan mengulangi momen #KampusFiksi12. Mungkin kita sama-sama ditelan oleh kesibukan masing-masing saat ini, tapi aku harap kita terus saling menyimpan kenangan #KampusFiksi12 di dalam hati masing-masing.

Terima kasih #KampusFiksi12 untuk ilmu, teman-teman baru, dan buku-buku yang bejibun dan sukses bikin diriku kayak habis lari 50 kilometer nonstop begitu ngangkat sampai ke dalam kereta.
Jumlahnya 50 buku lebih.
Sekian.

Wednesday, March 18, 2015

Fenomena Begal dan Kemanusiaan

0



Langsung aja ke inti permasalahan.

Orang-orang menyebutnya begal. Ya, kayak gitu. Fenomena ini memang lagi marak baru-baru ini, udah jadi trending topic kita. Gimana nggak, tiap baca koran selalu ada aja berita tentang begal. Mungkin pendapatan perusahaan koran bisa naik gara-gara nayangin berita ini, karena banyaknya yang penasaran akan berita begal. Awalnya, aku juga nggak ngerti apa arti kata begal ini. Tapi, habis googling, aku pun tahu artinya. Menurut KBBI, artinya kurang lebih seperti ini:

Saturday, March 14, 2015

Saturday, March 7, 2015

Masa UTS dan Sistem Belajar

0

Yang belum tahu, UTS itu singkatan dari Ujian Tengah Semester. Lupakan deh, kalian pasti udah tahu semua. Iya emang, tiap siswa nggak akan bisa hindarin masa UTS. Nggak bisa, walaupun ada yang mau bolos sampai ubanan, tetep aja ujung-ujungnya disuruh ikut susulan. Mau jelek-jelekin nilainya biar nggak kerasa kayak UTS? Ujung-ujungnya disuruh ikut remedial, kok. Yang berarti kamu masih nggak lepas dari masa UTS. Kesimpulannya gitu, sih.

Saturday, February 28, 2015

Memancing Ide

3

Halo! Waktunya lanjut curhat. Setelah kita bahas tentang semangat buat nulis, mending kita bahas yang lebih mendetail.

Kalau sudah ada niatan buat nulis, apa yang kita perlukan? Laptop atau komputer? Memang, tapi kita butuh ide lebih dulu. Tahu kan rasanya duduk di depan laptop atau komputer sampai berjam-jam tapi nggak tahu mau nulis apa? Jadi, biar kita nggak mati gaya waktu ngetik, ada baiknya kita memancing ide tulisan yang bakal kita tulis. Memancing ide. Iya, itu.

Saturday, February 21, 2015

Semangat Menulis

1

Halo! Balik lagi ke artikel, ya. Aku cuma pengin sedikit curhat tentang kepenulisan. Simak terus.

Kalian pasti tahu gimana sih rasanya nulis. Iya, seru dan bikin semangat bagi sebagian orang. Kalian bisa nulis apa pun yang kalian mau. Berimajinasi sesuka hati. Jadi "Tuhan" di tulisan sendiri. Yah, itu. Kelihatannya mudah kan?

Ngomongin nulis, meski kelihatan gampang, itu nggak lepas dari usaha. Iya, usaha bangun dari kasur. Habis bangun, masih harus usaha gerakin tangan ke keyboard atau layar handphone, sekalian usaha mikir ide.

Selain usaha, hal yang kalian perlukan buat nulis itu konsistensi. Nulis konsisten dengan jadwal yang kamu rencanakan akan jauh lebih bagus. Bandingkan sendiri deh, nulis seharian penuh langsung dua puluh artikel, tapi jadwal nulisnya nggak beraturan, atau seminggu dua atau tiga kali tapi rutin. Milih mana?

Aku sendiri punya jadwal post yang rutin, tepatnya seminggu dua kali. Tiap hari Rabu dan Sabtu. Kalau ada halangan, mungkin bisa pindah hari. Tapi, intinya tetap seminggu dua kali, kok.

Yang paling mendasar, kalian harus punya niat. Tanpa niat, nggak bakal ada usaha buat nulis. Tanpa niat, nggak mungkin ada konsistensi. Kalau udah ada niat, menulis pasti terasa ringan. Memang, awalnya kerasa berat waktu kalian harus meluangkan waktu buat nulis posting blog, cerpen atau bahkan nulis novel. Padahal sebenernya lagi sibuk. Kalau niat, pasti kesibukan bukan masalah.

Satu lagi, bayangkan kalian punya pacar. Pasti kalian meluangkan waktu atau apa pun buat pacar, kan? Nah, anggap kegiatan menulis itu pacarmu. Kamu pasti bisa jadi penulis hebat kalau punya prinsip ini: usaha, konsistensi, niat, dan passion.

Semangat!

Wednesday, February 4, 2015

Galau Negatif

1

Halo, pembaca! Posting ini masih berkaitan dengan jomblo. Jangan bosan, ya.

*di BBM
A: Hei, ayo kerja PR bareng.
B: Nggak mau, lagi malas.. *padahal di rumah bukan malas, cuma lagi stalking profil mantan sambil dengerin lagu It Will Rain.*

Saturday, January 31, 2015

Ciri-Ciri Gebetan Nggak Suka Kamu

1

Halo, pembaca! Kali ini, aku mau ngelanjutin untuk membahas status jomblo. Jangan bosan, ya. Yang jomblo, ayo merapat.

Setelah baca artikel di blog ini tentang "Kenapa Kamu Jomblo?", mestinya kalian udah bisa merenungin alasan kalian nggak dapet pasangan. Beberapa mungkin masih galau sambil baper. Beberapa lagi mungkin langsung gerak cepat. Apa lagi kalau bukan cepat-cepat cari pacar.

Wednesday, January 28, 2015

Kenapa Kamu Masih Jomblo?

0

Halo, pembaca! Kali ini, aku mau bahas sesuatu yang udah merakyat. Tebak apa? Ya, fenomena jomblo. Di posting kali ini bakal dibahas kenapa kamu masih jomblo alias belum dapet pacar.

Udah dapet gebetan, dianya nggak suka. Waktu gebetan juga suka sama kita, ditikung orang. Waktu nggak ditikung orang, si gebetan harus pindah kota. Nggak jadi pacaran deh. Mau nembak langsung, orangnya keburu pergi.

Friday, January 23, 2015

Perkenalan Blog

0

Satu kata yang sering dibicarakan orang. Satu kata yang sering muncul di laman Google. Satu kata yang kelihatan sederhana, tapi menarik. Sebut aja blog.
Aku jadi tertarik buat blog, dan tentunya posting perdana ini. Mungkin, dengan punya blog, aku bisa menguasai dunia.
...
Bercanda. Jangan dimasukin ke hati. Kenapa aku buat blog? Karena...

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com